Posted  by  admin

Sistem Manufaktur Fleksibel Pdf

Sistem Manufaktur Kelas Dunia Sistem Industri III Diklat Teknis Sistem Industri Departemen Perindustrian. Fleksibel: mampu menyesuaikan terhadap keinginan.

FMS Fleksibilitas manufaktur merupakan kemampuan perusahaan untuk merespon secara efektif perubahan yang terjadi, baik yang terajadi di internal (operasi) perusahaan, maupun di eksternal lingkungan perusahaan (Gerwin, 1993). Ada empat area lingkungan perusahaan yang mempengaruhi fleksibilitas manufaktur yaitu: 1.

Faktor lingkungan 3. Atribut organisasi (gerwin,1987). Sejalan dengan makna yang telah diuraikan, Flexible Manufacturing System (FMS) adalah suatu sistem manufaktur otomatis dengan volume dan variasi produk level menengah yang dikontrol oleh komputer. FMS meliputi spektrum lebar dari aktivitas manufaktur seperti mesin-mesin produksi, metal working, pabrikasi, dan assembly.

Pada sebuah FMS, suatu kelompok part–part dari produk–produk dengan karakteristik serupa diproses. Komponen penting dari suatu FMS adalah: a. Mesin Numerical Control (NC)/(CNC) yang mampu saling bertukar tools secara otomatis. Sistem material handling otomatis untuk memindahkan part–part di antara mesin–mesin c. Station fixturing berupa Automated Guided Vehicle (AGV) dan Robot.

Semua komponen di atas dikontrol oleh komputer. Perangkat–perangkat lain seperti mesin pengukur koordinat dan mesin pencuci part-part yang diproses. Pada FMS setiap job guna memproduksi sesuatu, mempunyai beberapa alternatif jalur mesin–mesin untuk menyelesaikannya. Sistem penanganan material pada FMS harus dikontrol komputer untuk menentukan alternatif jalur job tadi secara otomatis.

Disiplin antrian yang digunakan biasanya adalah First Come First Serve (FCFS), Last Come First Serve (LCFS) atau prioritas. Mesin NC/CNC adalah sebuah mesin yang dikendalikan dengan kode angka–angka adalah proses yang secara otomatis menjalankan operasi manufaktur menurut perintah yang tersusun dalam kode angka. Namun mesin berkode angka ini memiliki kelemahan jika dibandingkan dengan mesin biasa, yakni: 1.

Memerlukan modal yang besar. Penggunaannya menuntut berbagai perubahan pada peranan operator, penyedia dan pekerja yang lain, tingkat dukungan tenaga spesialis dan tenaga terampil, serta membawa berbagai masalah yang biasanya timbul bila orang menggunakan teknologi baru. Flexible Manufacturing System (FMS) pertama kali didesain pada pertengahan 1960-an oleh perusahan Inggris, dan diberi nama system 24.

Fleksibel

Sehubungan dengan kurangnya kontrol teknologi, sistem tersebut tidak pernah selesai diinstal. Instalasi awal Flexible Manufacturing System (FMS) di US yang paling terkenal terdapat di Caterpillar Inc. Oleh Kearney & Trecker. Tujuan dari FMS sangat spesifik dan menuntut penerapan yang spesial. FMS tidak mempunyai fleksibilitas seperti yang telah didefinisikan di atas, tetapi bagaimanapun Kearney & Trecker merasa cukup puas. Persaingan pasar pada awal 1980-an menuntut adanya efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, respon yang cepat; sebagai hasilnya para usahawan menginstall FMSs untuk produksi berskala kecil dan menengah.

FMS sendiri didefinisikan oleh Automation Encyclopedia (Graham 1988), sebagai berikut: “ Flexible manufacturing system adalah satu atau lebih mesin produksi yang diintegrasikan dengan pemindahan material secara otomatis, dimana operasinya diatur dengan komputer”. Untuk mencapai fleksibilitas dan respon yang cepat yang dibutuhkan kustomer maka diberlakukanlah Flexible manufacturing system (FMS). 5 level teknologi yang dibuat bedasarkan FMS contohnya: Enterprise, system, sel, mesin dan peralatan. Sebuah bangunan blok dari FMS disebut dengan Flexible Manufacturing Cell (FMC). FMC adalah suatu kelompok atau grup mesin yang saling berhubungan. Fleksibilitas dalam Sistem Manufaktur Fleksibel Flexibility dapat didefinisikan sebagai sekumpulan property dari sistem manufaktur yang mendukung perubahan kapasitas dan kapabilitas produksi (Carter, 1986). Fleksibilitas dalam sistem manufaktur sering digambarkan sebagai: 1.

Kemampuan untuk beradaptasi sesuai perubahan engineering 2. Peningkatan jumlah bagian yang sama yang diproduksi dalam suatu sistem 3. Kemampuan mengakomodasi perubahan rute yang memungkinkan sebagian dari produk diproduksi oleh mesin yang berbeda 4. Kemampuan untuk merubah setup sistem dengan cepat dari satu tipe produksi ke yang lainnya.

Adapun macam-macam fleksibilitas pada SMF adalah: 1.Fleksibilitas Mesin ( Machine Flexibility) Fleksibilitas mesin berarti kemampuan sebuah mesin untuk melakukan bermacam–macam operasi pada bermacam-macam part produk dengan tipe dan bentuk berbeda. Keuntungan yang didapat dari mesin fleksibel dan pergantian tipe part yang diproses dengan cepat ini adalah kebutuhan besar lokasi yang ekonomis dan waktu proses yang lebih rendah. Fleksibilitas Rute ( Routing Flexibility) Fleksibilitas Rute berarti part–part produk tersebut dapat diproduksi dengan beberapa rute alternatif. Fleksibilitas rute secara utama digunakan untuk memanage perubahan internal yang disebabkan oleh kerusakan alat, kegagalan pengontrol, dan hal-hal lain sejenis dan juga dapat membantu peningkatan output. Fleksibilitas Proses ( Process Flexibility) Fleksibilitas Proses atau yang dikenal juga dengan nama Mix Flexibility adalah kemampuan untuk menyerap perubahan yang terjadi pada produk dengan melakukan operasi–operasi sejenis atau memproduksi produk–produk sejenis atau mempermudah untuk menambah line poduksi baru dan mengurangi kecelakaam kerja yang bias terjadi pada line produksi. Fleksibilitas Produk ( Product Flexibility) Fleksibilitas Produk atau yang dikenal dengan nama Mix-Change Flexibility adalah kemampuan untuk melakukan perubahan menuju set–set produk baru yang harus diproduksi secara cepat dan ekonomis, untuk merespon perubahan market dan engineering dan untuk beroperasi pada basis pelayanan pesanan terbatas.

Fleksibilitas Produksi ( Production Flexibility) Fleksibilitas Produksi berarti kemampuan untuk memproduksi bermacam–macam produk tanpa perlu adanya penambahan pada peralatan-peralatan berat/penting, walaupun penambahan tool–tool baru atau sumber daya lain dapat dimungkinkan. Hal ini menyebabkan dapat diproduksinya berbagai macam jenis produk dengan biaya dan waktu yang memadai. Fleksibilitas Ekspansi ( Expantion Flexibility) Fleksibilitas Ekspansi berarti kemampuan untuk merubah sistem manufaktur untuk mengakomodasi perubahan produk–produk secara umum. Perbedaannya dengan definisi Fleksibiltas Produksi adalah, pada Fleksibilitas Ekspansi perubahan produk diikuti pula dengan penambahan peralatan beratnya. Tapi hal ini dapat dilakukan dengan mudah karena perubahan dan penambahan itu dapat dikerjakan pada desain sistem manufaktur yang aslinya. Keuntungan penggunaan Sistem Manufaktur Fleksibel Dari uraian di atas, dapat kita lihat beberapa keuntungan dari konsep SMF, adalah:.

Fleksibel

Sistem Manufaktur Fleksibel

Manufaktur

Mempermudah untuk menambah line produksi baru dan mengurangi kecelakaan kerja yang biasa terjadi pada line produksi. Mempermudah penanganan jika terjadi perubahan jumlah produksi, baik terjadi penambahan ataupun pengurangan kapasitas produksi. Perubahan desain dapat dilakukan dengan mudah dengan kontrol komputer. Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan peralatan/mesin. Meningkatkan kualitas produk dan menjaga konsistensi kualitas produk. Mengurangi biaya ongkos pekerja ( men power). Mengurangi luas lantai produksi (pada industri modern hal ini merupakan keuntungan yang dapat diperhitungkan).

Keuntungan dari FMS sangat mengesankan dan sejumlah sistem telah diinstal di seluruh dunia, yang membuktikan bahwa teknologi FMS dapat berfungsi. Bagaimanapun, biaya, kompleksitas, dan tingkat teknologi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan FMS membatasi penggunaannya pada proses manufaktur yang sangat besar. Akibatnya, sejumlah tekanan dalam desain otomasi dialihkan pada FMCs ( flexible manufacturing cells). Sistem manufakturing fleksibel (FMS = Flexible Manufacturing Systems) juga merupakan paduan dari mesin–mesin berangka standard, pengolah bahan baku otomatis dan pengendalian dengan komputer dalam bentuk pengendalian dengan kode angka langsung ( direct numerical control) untuk memperbesar manfaat mesin berkode angka–angka untuk kegiatan manufakturing bervolume sedang. Peralatan berkode angka dan terutama pusat mesin digunakan untuk melayani permintaan bervolume rendah, sementara perhatian tidak terlalu banyak diberikan untuk memperbaiki pendekatan manufakturing untuk produk bervolume sedang dan beragam sedang. FMS dirancang untuk suku cadang. Volume meningkat karena banyaknya ragam produk yang menuntut penanaman modal di satu pihak dan fleksibelitas peralatan NC di pihak lain, bersama menjadi dasar untuk menggunakan FMS dalam membuat produk dengan volume permintaan tingkat menengah ini.

Kelompok produk klasik adalah:. Menurut perakitan Mengelompokan suku cadang yang telah diurutkan untuk merakit suatu produk (misal: mesin). Sistemnya dirancang untuk memungkinkan pemakai memesannya menurut kebutuhan perakitan bukan menurut jadwal kuantitas pemesanan bagi masing–masing suku cadang melalui serangkaian proses yang diatur menurut fungsi. Menurut jenis Mengelompokan suku cadang menurut kisaran produk yang sama. Ini membebaskan proses produksi untuk volume tinggi dari suku cadang volume sedang dan rendah yang berarti mengurangi jumlah pemindahan. Dengan pengelompokan ini penanaman modal dimungkinkan.

Pengertian Fleksibel

Fleksibilitas FMS memungkinkan pengolahan banyak ragam produk dan memudahkan untuk menyeimbangkan beban kerja setiap kali ada perubahan bauran dan volume produk. Menurut besar dan operasi yang sama Spesifikasi FMS dalam situasi ini mencerminkan ukuran fisik dari suku cadang dan operasi–operasi khusus yang harus diselesaikan. Juga di sini flesibilitas dalam sistem memperluas rentang pekerjaan yang dapat dilakukan dan memungkinkan tingkat penggunaan yang tinggi karena kemampuannya menghadapi perubahan bauran dan volume produk.